bagaimanakah seorang firman "fery" abadi ini?

Rabu, 01 September 2010

Gedung Baru, Tak Ada Lagi Rapat di Luar DPR

Sejumlah fasilitas baru akan dibangun di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat yang menghabiskan dana sekitar Rp 1,6 triliun. Gedung pendukung kinerja anggota Dewan itu diharapkan mengurangi sejumlah rapat-rapat yang digelar di luar gedung DPR.

"Kita harap semua rapat di luar gedung bisa pindah ke gedung baru. Kita punya lobi buat tamu, ada restoran yang representatif buat menerima tamu. Sehingga kita harapkan semua rapat di lakukan di sini," kata Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Pius Lustrilanang, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 1 September 2010.

Pius menegaskan, pembangunan gedung baru DPR memiliki dasar yang kuat dan tidak sekadar mengada-ada. Ruang yang ada dalam gedung baru nantinya bukan hanya akan digunakan anggota DPR saja, tetapi juga untuk digunakan bagi lima staf ahli dan satu asisten pribadi.

"Kita bangun gedung buat siapkan sistem pendukung anggota dewan," kata mantan aktivis korban penculikan yang kini menjadi anggota Fraksi Gerindra ini.

Mengenai dana yang dianggarkan bagi pembangunan gedung, Pius menyatakan akan berkisar Rp 1,6 triliun. Dia mengakui, awal penawaran dari kontraktor mencapai Rp 1,8 triliun.

Tetapi, setelah dibentuk Panitia Kerja yang menghitung pembangunan itu jumlahnya 'sedikit' berkurang. Setelah dihitung kebutuhan bagi pembangunan gedung itu oleh Panitia kerja, jumlah anggaran yang disepakati adalah Rp 1,6 triliun.

Angka itu belum ditambah Rp 500 juta dari sejumlah fasilitas pendukung lainnya, seperti sistem IT, keamanan gedung, furnitur, dan lain-lain. Total jenderal, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1,6 triliun.

Anggaran itu sudah diajukan dan menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan untuk beberapa persyaratan. Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang diajukan masih kurang lengkap.

"DIPA-nya masih ada bintangnya, masih ada persyaratan. Tapi semua sudah kita serahkan ke Menkeu," kata Pius.

Pius menyatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR ini untuk memang dibutuhkan demi peningkatan kinerja dewan. "Kita bekerja sesuai perencanaan, buat rakyat, jangan dilihat gedung barunya, tapi peningkatan kinerja untuk ke depan," kata Pius. (umi)

setujukah kita sebagai rakyat Indonesia ?
apakah kita senang ataukah susah dengan adanya pembangunan gedung baru DPR kali ini?
apakah benar orang-orang yang ada di dalamnya akan benar-benar menjadi wakil rakyat ?

visit to :
http://id.news.yahoo.com/viva/20100901/tpl-gedung-baru-tak-ada-lagi-rapat-di-lu-3040f52.html

Tidak ada komentar: